Sabtu, 30 Juli 2011

jalan kesuksesan

saya yakin bahwa setiap orang pasti mempunyai harapan dan cita-cita yang selalu diimpikan untuk bisa diraih dalam kehidupanya. hanya untuk meraihnya terkadang antar orang berbeda-beda bahkan ada yang bertolak belakang seperti firman Allah SWT "Sesungguhnya usaha kamu memang berbeda-beda.(Qs.Al Lail:4 ) . Ada type orang yang selalu menunggu datangnya keberuntungan, orang ini selalu berharap suatu ketika dia mendapat peluang dan kesempatan untuk meraih impiannya. bagi orang ini tercapainya cita-cita atau tidak itu tergantung nasib baik, dia tidak menciptakan peluang tapi berharap akan datang peluang di depan matanya.
type orang kedua adalah type pekerja keras. bagi orang ini kesuksesan itu adalah hak setiap orang, semua orang mempunyai peluang yang sama untuk meraih kesuksesan, sebagaimana firman Allah SWT "Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.(QS. Ar Ra'd:11).  orang demikian ini mempunyai tekad baja dan pantang menyerah. jatuh sekali harus bangun sepuluh kali. bagaikan batang pisang tidak akan mati selagi belum memberikan buahnya. dia selalu berusaha menciptakan peluang kesuksesanya. dia selalu berpikir positif bahwa peluang selalu ada bagi setiap orang seberapapun kelihatan kecilnya peluang itu. dan sekecil apapun kelihatan peluang itu akan menjadi besar jika orang  bisa kreatif dan inovatif memamfaatkan peluang itu.baragi orang ini kerja untuk sukses itu adalah permainan yang mengasikkan.
saudaraku, hidup ini adalah pelajaran. dari dua type jalan kesuksesan yang ditempuh orang yang mungkin masih banyak type-type lain yang belum bisa diuraikan disini, tentunya kita selalu mencari pelajaran yang terbaik agar kita juga mendapatkan yang terbaik bagi hidup kita.  firman Allah SWT "  (Al Quran) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran pbagi orang-orang yang bertakwa.(QS. Ali Imran:138) kita harus selalu berusaha menambah ilmu untuk kesuksesan kita. belajar dari orang-orang yang berpengalaman, orang sukses, bagaimana orang itu bisa maju dan sukses. setelah itu duplikasikan dalam kehidupan kita dengan kretifitas dan inovatifas kita sendiri, selebihnya bertawakalah pada Allah. Firman Allah SWT" Untuk kemenangan serupa ini hendaklah berusaha keraslah orang-orang yang bekerja.(QS.Ash Shaaffaat:61).



Kamis, 14 Juli 2011

Terus bergeraklah

jika kita lihat segala ciptaan Allah SWT di alam semesta ini selalu bergerak. bumi, matahari, bulan, bintang, dan semua tata surya  berotasi tiada henti. sekali terhenti akan terjadi kerusakan dan bencana yang luar biasa. bahkan makhluk-makhluk mikro seperti bakteri dan virus pun bergerak.
hukum Tuhan yang terjadi pada alam raya ini sesungguhnya terjadi juga pada manusia. secara fisik jika manusia berhenti, diam, dan tidak melakukan aktivitas, maka dalam kurun waktu tertentu kesehatanya pasti tetganggu. selain mudah lelah, berbagai penyakit akan mulai berdatangan.
demikian pula halnya dengan pikiran. seseorang yang membiarkan otaknya berhenti berpikir, maka dalam jangka waktu tertentu pikirannya akan terganggu. sulit berpikir logis dan sistemati. berpikirnya meloncat-loncat dan mudah lupa. menurut penelitian ilmiah orang yang kurang terbiasa menggunakan pikirannya, pada usia tuanya akan menjadi pikun.
kita harus bergerak dan terus bergerak untuk meningkatkan kualitas diri kita dalam segala hal terbaik yang bisa kita capai, sebab bukan pertumbuhan yang lamban pada pribadi kita yang kita takuti, melainkan jika kita tidak pernah tumbuh sama sekali. jika itu yang terjadi pada diri kita brarti kita telah menyia-nyiakan hidup kita, kita telah mengalami kerugian yang sebenarnya, seperti petuah Imam Ali bin Abi Thalib " orang yang merugi adalah jika hari ini sama dengan hari kemarin,  orang yang celaka adalah jika hari ini lebih buruk dari hari kemarin, sedangkan orang beruntung yaitu orang yang hari ini lebih baik dari hari kemarin.
 jika kita terus bergerak dengan niat memperbaiki diri, kita sebenarnya telah melakukan jihad di jalan Allah SWT, sebagaimana firmanNYa, "

. Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami benar- benar akan Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kamii. Dan sesungguhnya Allah benar-benar beserta orang-orang yang berbuat baik.(Q.S. Al ankabut : 69)"
Karenanya jangan sekali-kali berhenti, diam, atau stagnan. karena diaam itu berarti mati. diam itu bisa membawa penyakit. diam itu tidak sehat,. Ayo mari  bergerak terus, mengalir terus agar kita menjadi pribadi nilai lebih, pribadi yang punya kualitas, pribadi yang bisa membawa mamfaat, sabda Nabi " sebaik-baik orang adalah yang banyak mamfaatnya pada orang lain".

Senin, 11 Juli 2011

mulailah dulu dengan ridho

Ketahuilah bahwa seorang hamba manakala mengetahui bahwa Allah Swt adalah Dzat Paling Bijaksana atas aturanNya, dan Maha Kuasa dan Maha Tahu atas apa yang diputuskan dan diaturNya, dan apabila hamba tahu dirinya bodoh  terhadap apa yang dicinta dan dibenci, maka ia akan Ridho kepada Allah Ta’ala dalam aturan dan ketentuanNya.
Ridho adalah tentramnya qalbu kepada Dzat Yang Maha Mengatur dan membiarkan pilihan kepadaNya disertai kepasrahan. Tidak ada yang lebih berat bagi nafsu kecuali harus ridho terhadap ketentuan Allah Ta’ala. Karena ridho pada ketentuanNya bisaanya berbeda dengan kerelaan hawa nafsunya. Maka berbahagialah jika ada hamba yang memprioritaskan ridhonya Allah Ta’ala dibanding kerelaan dirinya. Diriwayatkan bahwa Nabi Musa as bermunajat: “Ilahi, Engkau beri keistimewaan padaku dengan Kalam, dan belum pernah Engkau Bicara kepada manusia sebelumku. Maka tunjukkanlah aku pada amal yang bisa kuraih ridhoMu…”
Allah Ta’ala menjawab, “Hai Musa! RidhoKu padamu, adalah ridhomu atas ketentuanKu…”
Ad-Darany ra mengatakan, “Aku berharap meraih ridhoNya sekejap saja, dan walau pun Allah Ta’ala memasukkan diriku ke dalam neraka, aku pun rela dengan ketentuanNya. Dan yang paling berhak untuk ridho adalah ahli ma’rifat, orang yang paling mengenal Allah,  karena ridho adalah Pintu Allah paling agung.
Berkaitan dengan perubahan diri, ridho berarti menerima dengan lapang dada kekurangan dan kelebihan diri kita, istri kita, anak-anak kita, keluarga kita, dan lingkungan kita. kemudian berusahalah semaksimal mungkin untuk mengikis kekurangan-kekurangan itu, dan bekerjakeraslah untuk meningkatkan potensi dan kelebihan-kelebihan yang dimiliki. mulailah dari diri pribadi kemudian lanjutkan ke keluarga kita, lingkungan kita dan seterusnya.